أكلتُ السمكة حتى رأسها

يتسلى الطلبة بعبارة: أكلتُ السمكة حتى رأسُها وحتى رأسَها وحتى رأسِها

أكلت السمكة حتى رأسُها بالضم حتى هنا حرف استئناف تبدأ بعدها جملة أخرى أكلت السمكة حتى رأسُها مأكول فالرأس مأكول إذا كان هناك ضم

وأكلت السمكة حتى رأسَها بالفتح فهنا حتى حرف عطف أي أكلت السمكة ورأسَها فالرأس مأكول

وأكلت السمكة حتى رأسِها هذه رأسها غير مأكول أكلت السمكة حتى رأسِها حتى هنا حرف جر يفيد الغاية بلغْنا رأسَها ووقفْنا فالرأس غير مأكول

عندما كان الفراء النحوي على فراش الموت فتح عينيه وقال أموت وفي نفسي شيء من حتى أي حتى أنا

Para siswa bersenang-senang dengan kalimat “Aku makan ikan sampai kepalanya.”

أكلت السمكة حتى رأسُها

“Aku makan ikan sampai kepalanya.” (dengan dhommah ada huruf sin).

Di sini, “حتى” adalah huruf isti’nafiyah yang memulai kalimat lain setelahnya, yang berarti “kepala ikan juga dimakan.” Jadi, kepala ikan sudah dimakan jika ada dhommah.

***

وأكلت السمكة حتى رأسَها

“Aku makan ikan sampai kepalanya.” (dengan fathah ada huruf sin).

Di sini, “حتى” adalah huruf ‘athaf (penghubung), yang berarti “Aku makan ikan dan kepalanya.” Jadi, kepala ikan sudah dimakan.

***

أكلت السمكة حتى رأسِها

“Aku makan ikan sampai kepalanya.” (dengan kasroh pada huruf sin).

Di sini, kepala tidak dimakan. “حتى” adalah huruf jar yang menunjukkan batas akhir, yang berarti “kami mencapai kepala ikan dan berhenti.” Jadi, kepala ikan tidak dimakan.

Ketika al-Farra’ (seorang ulama nahwu) berada di ranjang kematiannya, dia membuka matanya dan berkata,

أموت وفي نفسي شيء من حتى

“Aku mati (sekarat) dengan sesuatu yang masih ada di dalam hatiku tentang ‘حتى’ (hatta).”

In

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *