أموت وفي نفسي شيء من حتّى

د. حسن نور الدين

أموت وفي نفسي شيء من حتّى

“Aku mati (sekarat) dengan sesuatu yang masih ada di dalam hatiku tentang ‘حتى’ (hatta).”

ذلك ما كنا نتداوله وما تداوله آباء لنا وأجداد وصولاً إلى سيبويه الذي ينسب هذا القول إليه، وينسبه آخرون إلى الأخفش، تلميذ سيبويه، لكن الشائع أن قائلها سيبويه نفسه. وكنّا نمر على هذه العبارة خلال دراستنا للغة العربيّة في الجامعات من دون أن نناقش في حيثيّاتها أو الدواعي التي دفعت سيبويه إلى هذا القول المشهور، وهو أستاذ أساتذة النحويّين، ودرّته في النحو المسماة “الكتاب” أشهر الكتب في هذا المضمار من دون منافس. واعتبره العلماء آنذاك أهم كتاب ألِّف في النحو وأطلقوا عليه اسم بحر اللغة. وكتابه هذا من دون مقدمة أو خاتمة، إذ لم يسعفه القدر ليفعل ذلك، فقد مات في شرخ الشباب وله من العمر أربعون عاماً. وقال عنه الجاحظ: لم يُكتَب للناس في النحو كتاب مثله

Demikian itu adalah ungkapan yang kami bicarakan dan apa yang telah dibicarakan oleh ayah dan kakek kami, hingga sampai kepada Sibawaih yang dikatakan sebagai pengucapnya, meskipun sebagian lain menyebut bahwa itu adalah ungkapan dari al-Akhfash, murid Sibawaih.

Namun yang umum dikenal adalah pengucap ungkapan tersebut adalah Sibawaih sendiri.

Kami sering menemui ungkapan ini selama belajar bahasa Arab di universitas tanpa membahas secara mendetail latar belakang atau alasan yang mendorong Sibawaih mengucapkan ungkapan terkenal ini.

Sibawaih adalah guru dari para guru nahwu, dan karya besarnya dalam ilmu nahwu yang berjudul “Al-Kitab” adalah buku paling terkenal dalam bidang ini tanpa tandingan. Para ulama pada masanya menganggapnya sebagai buku terpenting yang pernah ditulis dalam ilmu nahwu, dan menyebutnya sebagai Lautan Bahasa. Bukunya ini tidak memiliki pendahuluan atau penutup, karena ajal menjemputnya sebelum ia sempat menuliskannya, ia meninggal di usia muda, berumur empat puluh tahun. Al-Jahizh berkata tentangnya: “Belum pernah ada buku dalam ilmu nahwu yang sebanding dengannya.”

***

اختلف المؤرّخون في كنيته، فقيل أبو حسين وأبو عثمان، لكن الأشهر هو أبو بِشْرْ، واسمه عمر بن عثمان ابن قنبر، ولد في مدينة البيضاء قرب شيراز، ولُقِّب بسيبويه، وهي كلمة مركبة من كلمتين (سيب ويه). سيب تعني التفاح ويه التي تعني الرّائحة، ويقال سمي سيبويه لأن وجنتيه كانتا كتفاحتين

Para sejarawan berbeda pendapat tentang nama kunyah-nya, ada yang mengatakan Abu Husain dan Abu Utsman, tetapi yang lebih terkenal adalah Abu Bishr. Nama aslinya adalah Umar bin Utsman bin Qanbar, lahir di kota Al-Bayda dekat Shiraz. Ia diberi julukan Sibawaih, yang merupakan kata majemuk dari dua kata (sib wa weh). Sib berarti apel dan weh berarti aroma. Dikatakan bahwa beliau disebut Sibawaih karena pipinya seperti dua buah apel.

***

جاء من موطنه إلى البصرة وكان غلاماً صغيراً، فنشأ فيها وتعلّم على أيدي علمائها وأهمهم الخليل بن أحمد الفراهيدي الذي لازمه وتعلم منه كثيراً. وكذلك أخذ عن الأخفش يونس بن حبيب وعيسى بن عمرو، وبعد ذلك ذهب إلى بغداد والتقى شيخ الكوفيّين أبي الكسائي، وجرت بينهما مناظرة في النحو يقال إن الكسائي تغلب فيها على سيبويه فترك بغداد وعاد إلى وطنه فارس. لكن هناك رواية أخرى مخالفة لما سبق، تقول إن الغلبة في المناظرة كانت لسيبويه، لكن أغري الحكم فغيّر رأيه

Dia datang dari kampung halamannya ke Basrah saat masih kanak-kanak, lalu tumbuh di sana dan belajar dari para ulama, terutama dari Al-Khalil bin Ahmad Al-Farahidi yang menjadi gurunya dan mengajarinya banyak hal. Selain itu, dia juga belajar dari Al-Akhfash Yunus bin Habib dan Isa bin Amr. Setelah itu, dia pergi ke Baghdad dan bertemu dengan pemimpin ahli bahasa Kufah, Al-Kisai. Terjadi perdebatan antara mereka tentang permasalahan dalam ilmu nahwu yang konon dimenangkan oleh Al-Kisai, sehingga Sibawaih meninggalkan Baghdad dan kembali ke kampung halamannya di Persia.

Namun, ada kisah lain yang berbeda, yang mengatakan bahwa dalam perdebatan tersebut Sibawaih yang sebenarnya menang, tetapi hakimnya disuap sehingga mengubah keputusannya.

***

إن “حتى” هي رحلة دائمة بين الكلمات، تلوّنها كما هي تود أو تتأثر بما يأتي بعدها فتلبس لبسه، حتى غدت تميل إلى عدة اتجاهات، وهذا ما أقض مضجع سيبويه، فما قصّة هذا الحرف؟ هو يأتي حيناً حرف جر كأن نقول

Kata “hatta” adalah sebuah perjalanan abadi di antara kata-kata, mewarnainya sesuai dengan keinginannya atau terpengaruh oleh apa yang datang setelahnya sehingga mengambil bentuknya. Hingga akhirnya cenderung ke berbagai arah, inilah yang membuat Sibawaih gelisah. Apa kisah dari huruf ini? Kadang-kadang ia datang sebagai huruf jar seperti ketika kita mengatakan:

***

“سلامٌ هي حتى مطلع الفجر”

“Salamun hiya hatta matla’il fajr” (Damai sejahtera hingga terbit fajar).

***

فجرَّت “حتى” هنا الاسم الذي جاء بعدها. وأحياناً أخرى تعمل كأداة نصب، إذ قال تعالى:
﴿قَالُوا لَن نَّبْرَحَ عَلَيْهِ عَاكِفِينَ حَتَّىٰ يَرْجِعَ إِلَيْنَا مُوسَىٰ﴾ (سورة طه، الآية 91)

Di sini, “hatta” menjadikan kata benda yang datang setelahnya dalam bentuk majrur.

Kadang-kadang ia berfungsi sebagai alat nashab, seperti dalam firman Allah Ta’ala:


قَالُوا لَن نَّبْرَحَ عَلَيْهِ عَاكِفِينَ حَتَّىٰ يَرْجِعَ إِلَيْنَا مُوسَىٰ

Mereka menjawab: “Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini hingga Musa kembali kepada kami.” (QS. Taha: 91)

***

فـ “حتى” هنا جاءت بمعنى كي، فنصبت ما بعدها. بل وتصلح للمعنيَيْن كقوله تعالى:
﴿وَإِن طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِن بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَىٰ فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّىٰ تَفِيءَ إِلَىٰ أَمْرِ اللَّهِ فَإِن فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ﴾ (سورة الحجرات الآية 9)

Maka “hatta” di sini bermakna “agar”, sehingga menjadikan kata setelahnya dalam bentuk manshub.

Bahkan ia juga bisa bermakna keduanya, seperti dalam firman Allah Ta’ala:


وَإِن طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِن بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَىٰ فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّىٰ تَفِيءَ إِلَىٰ أَمْرِ اللَّهِ فَإِن فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

“Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai (agar) surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil (QS. Al-Hujurat: 9)

***

أمّا العبارة المتداولة بين النحويّين: “أكلت السمكة حتّى رأسِها، أي إلى رأسها، فحتى هنا بمثابة حرف الجر، أمّا قولنا: “أكلت السمكة حتى رأسَها” بفتح السين فهي بمعنى أني أكلت السمكة ورأسها، أي أكلت رأسَها أيضاً

Adapun ungkapan yang sering digunakan oleh para ahli tata bahasa: “Akaltu as-samakata hatta ra’siha,” yang berarti “hingga kepalanya,” maka “hatta” di sini berfungsi sebagai huruf jar.

Sedangkan dalam ungkapan: “Akaltu as-samakata hatta ra’saha” dengan fathah pada huruf sin, maka ini berarti “saya memakan ikan beserta kepalanya,” yaitu saya memakan kepalanya juga.

***

كذلك باستطاعتنا القول: “أكلت السمكة حتّى رأسُها”، ورأسها بالرفع على اعتبار حتى ابتدائية لا محل لها من الإعراب، فتصبح رأسها مبتدأ والخبر محذوف تقديره مأكول، أي ورأسها مأكول

Demikian pula, kita dapat mengatakan: “Akaltu as-samakata hatta ra’suha,” dengan kata “ra’suha” diangkat (marfu’) karena “hatta” di sini dianggap sebagai huruf ibtidaiyyah (permulaan) atau isti’nafiyyah yang tidak memiliki posisi dalam i’rab, sehingga “ra’suha” menjadi mubtada (subjek) dan khabarnya (predikatnya) dihilangkan dengan takdirnya “ma’kul” (dimakan), artinya “dan kepalanya dimakan.”

***

فحتى في ما تقدم مرّت بعدة أحوال، حرف جر وحرف عطف وأداة نصب وابتدائيّة لا محل لها من الإعراب.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, “hatta” berfungsi dalam beberapa keadaan: sebagai huruf jar, huruf penghubung (athaf), alat nashab, dan sebagai huruf ibtidaiyyah atau isti’nafiyyah yang tidak memiliki kedudukan i’rab.

***

فهل تبيَّنَ بعد كلِّ هذا سرُّ قول سيبويه: أموتُ وفي نفسي شيء من حتّى؟

Setelah semua yang telah dijelaskan, mungkin kita bisa menduga alasan di balik ucapan Sibawaih ini: “Aku mati (sekarat) dan dalam diriku masih ada sesuatu dari ‘hatta’?”

***

Penulis: Dr. Hasan Nuruddin
Sumber: https://qafilah.com/أموت-وفي-نفسي-شيء-من-حتّى/

In

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *