فصل ١١ – وَمِنْ أَعْظَمِ العِلاَجَاتِ لِأَمْرَاضِ القَلْبِ العَصَبِيَّةِ، بَلْ وَأَيْضًا لِلأَمْرَاضِ البَدَنِيَّةِ: قُوَّةُ القَلْبِ وَعَدَمُ انْزِعَاجِهِ وَانْفِعَالِهِ لِلأَوْهَامِ وَالخَيَالَاتِ الَّتِي تَجْلِبُهَا الأَفْكَارُ السَّيِّئَةُ؛ لِأَنَّ الإِنْسَانَ مَتَى اسْتَسْلَمَ لِلخَيَالَاتِ؛ وَانْفَعَلَ قَلْبُهُ لِلمُؤثِّرَاتِ: مِنَ الخَوْفِ مِنَ الأمْرَاضِ وَغَيْرِهَا، وَمِنَ الغَضَبِ وَالتَّشَوُّشِ مِنَ الأَسْبَابِ المُؤْلِمَةِ، وَمِنْ تَوَقُّعِ حُدُوثِ المَكَارِهِ وَزَوَالِ المَحَابِّ أَوْقَعَهُ ذَٰلِكَ فِي الهُمُومِ وَالغُمُومِ وَالأَمْرَاضِ القَلْبِيَّةِ وَالبَدَنِيَّةِ، وَالانْهِيَارِ العَصَبِيِّ الَّذِي لَهُ آثَارُهُ السَّيِّئَةُ الَّتِي قَدْ شَاهَدَ النَّاسُ مَضَارَّهَا الكَثِيرَةَ
١٢ – وَمَتَى اعْتَمَدَ القَلْبُ عَلَى اللهِ، وَتَوَكَّلَ عَلَيْهِ، وَلَمْ يَسْتَسْلِمْ لِلأَوْهَامِ وَلَا مَلَكَتْهُ الخَيَالَاتُ السَّيِّئَةُ، وَوَثِقَ بِاللهِ وَطَمِعَ فِي فَضْلِهِ- اِنْدَفَعَتْ عَنْهُ بِذَٰلِكَ الهُمُومُ وَالغُمُومُ، وَزَالَتْ عَنْهُ كَثِيرٌ مِنَ الأسْقَامِ البَدَنِيَّةِ وَالقَلْبِيَّةِ، وَحَصَلَ لِلقَلْبِ مِنَ القُوَّةِ وَالانْشِرَاحِ وَالسُّرُورِ مَا لَا يُمْكِنُ التَّعْبِيرُ
عَنْهُ، فَكَمْ مُلِئَتِ المُسْتَشْفَيَاتُ مِنْ مَرْضَى الأَوْهَامِ وَالخَيَالَاتِ الفَاسِدَةِ؛ وَكَمْ أَثَّرَتْ هَٰذِهِ الأُمُورُ عَلَى قُلُوبِ كَثِيرٍ مِنَ الأَقْوِيَاءِ، فَضْلًا عَنِ الضُّعَفَاءِ؛ وَكَمْ أَدَّتْ إِلَى الحَمْقِ وَالجُنُونِ! وَالمُعَافَى مِنْ عَافَاهُ اللهُ وَوَفَّقَهُ لِجِهَادِ نَفْسِهِ لِتَحْصِيلِ الأَسْبَابِ النَّافِعَةِ المُقَوِّيَةِ لِلقَلْبِ؛ الدَّافِعَةِ لِقَلَقِهِ، قَالَ تَعَالَى
{وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهُ} [الطلاق: ٣]. أَيْ كَافِيَةٌ جَمِيعُ مَا يَهُمُّهُ مِنْ أَمْرِ دِينِهِ وَدُنْيَاهُ
فَالمُتَوَكِّلُ عَلَى اللهِ قَوِيُّ القَلْبِ لَا تُؤَثِّرُ فِيهِ الأَوْهَامُ، وَلَا تُزْعِجُهُ الحَوَادِثُ لِعِلْمِهِ أَنَّ ذَٰلِكَ مِنْ ضَعْفِ النَّفْسِ، وَمِنَ الخَوْرِ وَالخَوْفِ الَّذِي لَا حَقِيقَةَ لَهُ، وَيَعْلَمُ مَعَ ذَٰلِكَ أَنَّ اللهَ قَدْ تَكَفَّلَ لِمَنْ تَوَكَّلَ عَلَيْهِ بِالكَفَايَةِ التَّامَّةِ، فَيَثِقُ بِاللهِ وَيَطْمَئِنُّ لِوَعْدِهِ، فَيَزُولُ هَمُّهُ وَقَلَقُهُ، وَيَتَبَدَّلُ عُسْرُهُ يُسْرًا، وَتَرَحُهُ (١) فَرَحًا، وَخَوْفُهُ أَمْنًا، فَنَسْأَلُهُ تَعَالَى العَافِيَةَ، وَأَنْ يَتَفَضَّلَ عَلَيْنَا بِقُوَّةِ القَلْبِ وَثَبَاتِهِ بِالتَّوَكُّلِ الكَامِلِ الَّذِي تَكَفَّلَ اللهُ لِأَهْلِهِ بِكُلِّ خَيْرٍ، وَدَفْعِ كُلِّ مَكْرُوهٍ وَضَيْرٍ (٢)
(١) التَّرَحُ: الحُزْنُ
(٢) الضَّيْرُ: الضَّرَرُ
Bab: Obat Paling Ampuh untuk Penyakit Jiwa dan Raga
Bab 11 – Di antara obat paling mujarab untuk menyembuhkan penyakit hati yang bersumber dari kegelisahan jiwa, bahkan juga penyakit jasmani, adalah: kekuatan hati dan keteguhan jiwa untuk tidak mudah terguncang oleh bisikan-bisikan khayal dan angan-angan buruk yang lahir dari pikiran-pikiran kelam. Bila seseorang membiarkan dirinya larut dalam bayang-bayang yang menyesatkan itu, lalu hatinya pun bereaksi terhadap segala pengaruh yang datang—entah karena rasa takut akan penyakit, marah, bingung oleh sebab-sebab yang menyakitkan, ataupun karena duka memikirkan kemungkinan musibah dan kehilangan nikmat yang dicintai—niscaya ia akan terjerembap dalam lautan kecemasan dan kesedihan. Ia pun akan terganggu oleh penyakit hati, lemah raga, dan bahkan bisa sampai pada titik kehancuran saraf, dengan akibat yang tak ringan dan telah banyak menjadi kisah nyata yang disaksikan manusia.
Bab 12 – Namun bila hati bersandar penuh kepada Allah, bertawakal kepada-Nya, tidak tunduk pada ilusi, tidak dikendalikan oleh bayangan-bayangan muram, dan tetap percaya akan rahmat serta kemurahan-Nya, maka saat itu pula kesedihan dan kecemasan akan berangsur menjauh. Berbagai penyakit, baik fisik maupun batin, akan surut. Lalu muncullah dalam hati kekuatan, kelapangan, dan kebahagiaan yang tak tergambarkan oleh kata-kata. Betapa banyak rumah sakit yang dipenuhi oleh orang-orang yang sakit karena ulah pikirannya sendiri—oleh bayangan yang tak nyata dan ilusi yang merusak! Betapa sering dampak ini melanda hati orang-orang kuat, apalagi yang lemah! Dan betapa banyak pula yang akhirnya kehilangan akal, menjadi gila!
Orang yang selamat adalah mereka yang Allah jaga kesehatannya, dan yang Allah berikan kekuatan untuk melawan diri sendiri dalam rangka meraih sebab-sebab yang bermanfaat—yang memperkuat hatinya dan melenyapkan kecemasan dalam dirinya. Allah Ta‘ala berfirman:
{وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهُ} [الطلاق: ٣]
“Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, maka cukuplah Allah (menjadi penolongnya).”
Artinya: Allah akan mencukupi segala perkara yang menggelisahkan dari urusan agama dan dunianya.
Sungguh, orang yang bertawakal kepada Allah memiliki hati yang teguh. Ia tidak mudah digoyahkan oleh ilusi, tidak mudah dikejutkan oleh peristiwa. Ia tahu bahwa semua itu berasal dari kelemahan jiwa, dari ketakutan yang tak berakar pada kenyataan. Ia pun sadar bahwa Allah telah menjamin kecukupan yang sempurna bagi siapa pun yang bertawakal kepada-Nya. Maka ia pun percaya pada Rabb-nya dan tenang akan janji-Nya. Dengan itu, hilanglah kecemasan, tenanglah batin, dan segala kesulitan pun berubah menjadi kemudahan, dukanya berganti bahagia, dan rasa takutnya berganti rasa aman.
Kita pun memohon kepada-Nya kesehatan, dan semoga Allah berkenan menganugerahkan kepada kita kekuatan hati dan keteguhan jiwa melalui tawakal yang sempurna—sebuah tawakal yang dijanjikan oleh Allah akan mendatangkan segala kebaikan dan menjadi benteng dari segala bahaya dan kerugian.
Leave a Reply